FUD IIQ Jakarta Mengadakan Seminar International, Hadirkan Rektor Universitas Zaitunah Tunis
Fakultas Ushuluddin dan Dakwah Institut Ilmu Al-Quran Jakarta Mengadakan Seminar International dengan menghadirkan Rektor Universitas Zaitunah Tunis yaitu Prof Dr Abdellatif Bouazizi, pada Rabu 19 Desember 2023.
Prof Dr Abdellatif Bouazizi mengaku beruntung memberikan kuliah umum dihadapan mahasiswa IIQ Jakarta dan merasa senang bertemu dengan rektor IIQ Jakarta Ibu Dr Hj Nadjmatul Faizah yang bersinar. Ini adalah pertama kali bagi beliau memberikan kuliah umum di hadapan mahasiswa IIQ Jakarta.
Seminar International ini bertajuk “Kajian Al Quran dan Dakwah di Era Digital: Antara Realita dan Harapan”. Pembicara membahas isu-isu penting tentang bagaimana Al Quran dan dakwah dapat beradaptasi dengan era digital yang terus berkembang pesat.
Seminar ini bertujuan untuk menggali pemahaman yang lebih dalam tentang pentingnya memanfaatkan teknologi digital dalam memperluas pesan dakwah Al Quran. Di era di mana konten digital memiliki pengaruh besar dalam kehidupan sehari-hari masyarakat, penting bagi para dai dan ulama untuk memahami bagaimana menghadapi tantangan dan peluang yang terkait dengan dakwah di dunia digital.
Selain itu, seminar ini juga akan membahas bagaimana menggunakan media sosial, aplikasi digital, dan platform online untuk menyebarkan pesan-pesan Al Quran secara efektif kepada masyarakat. Para peserta akan mendapatkan wawasan dan strategi praktis tentang cara mengoptimalkan penggunaan teknologi dalam upaya dakwah modern.
Menurut Prof Abdellatif, kenyataannya saat ini umat islam belum memanfaatkan fasilitas internet dan media sosial dengan sebaik-baiknya untuk berdakwah. Menurutnya, dunia islam saat ini masih lemah atau belum efektif di media sosial dan bahkan justru lebih banyak terpengaruh. situs yang berbicara tentang kajian dakwah itu sedikit sekali.
“Dai dai muslim kurang memaksimalkan sosial media saat ini. Secara tidak langsung kita belum mampu influencer. Kita masih terjajah dan belum mampu mempengaruhi orang lain untuk mengenal Islam lebih jauh. Justru kita yang terpengaruh” ungkapnya.
“Padahal, sebagian besar umat manusia spent time di internet dan media sosial seperti facebook, whatsapp, Instagram, youtube, tiktok, dan twitter. Karena Sebagian besar manusia sudah di internet, apakah para penda’i sudah memaksimalkan menggunakan sosmed untuk menyebarkan agama Islam?”
Prof Dr Abdellatif Bouazizi menghimbau kepada para da’i da’iyah agar dapat memanfaatkan internet dan media sosial dengan sebaik-baiknya. Karena, kata beliau, kita akan mendapatkan banyak keunggulan seperti (1) cepat mendunia karena viewers yang lebih banyak, (2) cepat tersebar dan terkenal, (3) kita punya kebebasan untuk mengungkapkan sesuatu, berbeda jika kita menghadiri acara resmi, (4) Minim biaya / cost dan (5) Efektif dan efisien (orang mudah mengerti).
Teakhir, beliau menuturkan bahwa dalam berdakwah maka kita harus Bersatu, berkolaborasi dan membentuk komunitas agar dapat memperjuangkan islam dengan sebaik-baiknya.
Diantara point lain yang disampaikan adalah beliau mengingatkan tujuan sampai saat ini kajian islam terus dikembangkan untuk membuktikan bahwa Al-Quran digunakan sepanjang hidup. Dan terpenting bagaimana cara mengembangkan ilmu ilmu keislaman sesuai dengan kondisi saat ini. Zaman boleh berubah tapi ajaran islam dipakai seumur hidup.
Beliau juga menyampaikan bahwa Al Quran sudah banyak menyatakan tentang ilmu-ilmu yang baru diketahui kebenarannya dengan pembuktian kemajuan teknologi. Diantara ilmu yang terbukti bahwa mukjizat yaitu keberadaan janin dalam Rahim Ibu.
Seminar ini diharapkan dapat menjadi wadah bagi para ulama, dai, dan mahasiswa yang peduli dengan pengembangan dakwah di era digital. Dengan adanya acara ini, diharapkan dapat terjalin kolaborasi antara pihak-pihak terkait untuk mencapai tujuan bersama dalam menyebarkan pesan Al Quran dengan lebih luas dan efektif.