Dekan FUD Menjadi Narasumber Pada Seminar Internasional Al-Qur’an II Tehran
Tehran – Kamis (21/3) sore, Dekan Fakultas Ushuluddin dan Dakwah, Dr. Muhammad Ulinnuha, didapuk menjadi salah satu narasumber Seminar Internasional Al-Qur’an II yang diselenggarakan di Hotel Layeh Tehran Iran.
Dalam seminar yang bertajuk Peran Al-Qur’an dan Perlawanan untuk Meneguhkan Identitas Keislaman ini, Dekan FUD menyampaikan materi tentang Al-Qur’an dan Identitas Keislaman di Indonesia. Menurutnya, masyarakat muslim di Indonesia tidak dapat dilepaskan dari Al-Qur’an. Ia tidak hanya menjadi sumber utama ajaran agama, tapi juga menjadi pembentuk jati diri mereka.
Di samping itu, dekan yang lulusan Al-Azhar ini juga mengungkapkan tentang pesatnya perkembangan kajian Al-Qur’an di Indonesia dari era klasik hingga sekarang. Mulai dari metode Baca Tulis Qur’an (BTQ), Lembaga Pendidikan Al-Qur’an (LPQ), percetakan dan pentashihan mushaf, perhelatan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ), hingga produktifitas penulisan tafsir dan terjemah Al-Qur’an serta pembelajaran tilawah, tahfiz dan qira’at.
“Pesatnya perkembangan kajian Al-Qur’an tersebut tidak lepas dari kondisi Indonesia yang aman, damai dan toleran, serta kerjasama yang apik antara pemerintah dan masyarakat,” tuturnya.
Metode BTQ tercatat tidak kurang dari 280 metode, sementara LPQ menurut data Kemenag tercatat sekitar 190.000 lembaga. Itu belum termasuk produk-produk tafsir dan kitab ilmu Al-Qur’an yang terus mengalami peningkatan cukup signifikan. Belum lagi soal aktifitas ramadan yang sangat sarat dengan kegiatan Al-Qur’an; tilawah, kajian dan tadarus di lakukan dari pagi hingga malam.
“Data dan fakta di atas menjadi bukti bahwa muslim Indonesia begitu cinta terhadap Al-Qur’an. Sehingga mereka seakan tak mau lepas dari rengkuhan Kalam Tuhan,” lanjutnya.
Selain pembicara dari dalam negeri Iran, beberapa perwakilan dari negara lain juga turut menjadi narasumber seperti Syekh Dr. Ben Awdah Hirasy (Ketua Organisasi Ulama Jazair), Syekh Abdul Halim Hosen (Ketua Hakim Agama, Kenya), Rony Alfa (Penasehat Menteri Kebudayaan Lebanon), Prof. Sulaiman Berk (Guru Besar Teologi Istanbul University), Mohamad Ganief Ebrahim (Anggota Parlemen Afrika Selatan), dan lainnya.
Dalam kesempatan itu, Dekan FUD juga berkesempatan memberikan kenang-kenangan dari kampus IIQ Jakarta kepada Ketua Organisasi Kebudayaan dan Kerjasama Keislaman, Dr. Mohammad Mehdi Emani.
Turut hadir dalam acara ini Menteri Kebudayaan dan Bimbingan Islam, Mohammad Mehdi Ismail dan para pejabat setempat. Acara ditutup tepat saat azan Maghrib berkumandang dan dilanjutkan dengan buka bersama.