IIQ Jakarta Gelar Bimbingan Karir dan Tandatangani MoU dengan LPMQ
Tangerang Selatan – Fakultas Ushuluddin dan Dakwah, Program Studi Ilmu Al-Quran dan Tafsir (IAT), Institut Ilmu Al-Quran (IIQ) Jakarta menggelar kegiatan bimbingan karir bagi mahasiswa tahun akademik 2024/2025 pada hari Selasa, 17 Desember 2024. Acara ini juga diisi dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) atau Memorandum of Agreement (MoA) antara IIQ Jakarta dan Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Quran (LPMQ).
Rektor IIQ Jakarta Ibu Dr. Hj. Nadjmatul Faizah dalam sambutannya menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap inisiatif atas penyelenggaraan kegiatan penting ini. Beliau menekankan bahwa bimbingan karir sangat krusial bagi mahasiswa agar mereka lebih siap dan memiliki visi yang jelas tentang masa depan serta memiliki gambaran yang jelas tentang arah karir mereka.
Kepala Lajnah Pentasihan Mushaf Al-Quran, Bapak H. Abdul Aziz Sidqi, menegaskan bahwa mahasiswa IIQ Jakarta yang fokus pada bidang Al-Quran tidak perlu merasa risau atau khawatir tentang masa depan karir mereka. Menurutnya, orang-orang yang bergelut dengan Al-Quran memiliki jaminan dan peluang kerja yang luas. “Kalau menurut saya harus optimis, alumni IIQ bisa bekerja di mana saja, bisa diterima di mana saja,” ujarnya dengan penuh keyakinan.
Lebih lanjut, Bapak Abdul Aziz Sidqi menekankan pentingnya keyakinan bagi para penghafal dan pemelihara Al-Quran. Beliau menyampaikan bahwa Allah SWT pasti akan membantu dan menolong hamba-Nya yang menjaga Firman-Nya. “Persoalannya adalah yakin apa enggak, kita sudah diberi amanah begitu besar oleh Allah kepada kita agar kita menghafal Al-Quran, memelihara Al-Quran, mengawal Al-Quran. Tapi kemudian masih ada enggak yakin, ini kan jadi pertanyaan. Ini kenapa enggak yakin? Makanya alumni-alumni IIQ itu adalah hamalatul Quran, pasti Allah akan membantu kita, pasti Allah akan menjamin kita. Jadi enggak perlu ada pertanyaan ‘bisa jadi apa ya?’ enggak perlu lagi, pasti dijamin oleh Allah. Tinggal persoalannya kembali kepada kita masing-masing, alumni itu mau enggak dibantu oleh Allah, yakin enggak dibantu oleh Allah,” tegasnya.
Bapak Abdul Aziz Sidqi juga memberikan beberapa tips penting bagi para mahasiswa dan calon alumni dalam meniti karir. Beliau menekankan tiga hal utama, yaitu: pertama, bekerja dengan serius dan tidak setengah-setengah. Kedua, bekerja dengan hati, yang menurutnya jauh lebih efektif, terutama dalam konteks Al-Quran. Dan yang ketiga, memastikan akhlak yang tercermin adalah akhlak Al-Quran.
Sementara itu, seorang praktisi media televisi bapak M. Agung Izzulhaq memberikan orasi yang membangkitkan semangat para mahasiswa. Salah satu poin penting dalam kegiatan bimbingan karir ini adalah penyampaian materi mengenai personal branding. Dalam paparannya, pak Agung menekankan pentingnya bagi mahasiswa IIQ Jakarta untuk membangun personal branding yang kuat di era digital saat ini. Beliau menjelaskan bahwa personal branding bukan sekadar pencitraan diri, tetapi juga tentang bagaimana seseorang memposisikan dirinya secara profesional dan relevan di mata publik. “Bagaimana kita mempersiapkan diri, menyiapkan sosok seperti apa, ketika nanti di depan orang, posisi kita itu apa sih? Satu saja difokuskan,” ujarnya.
Bapak Agung juga membagikan pengalamannya dalam membangun karir di dunia media. Beliau menekankan pentingnya mengenali diri sendiri dan menemukan keunikan yang dimiliki. “Bagaimanakah kita mengetahui diri kita ini punya personal brand? Aku ini di mana sih?” tanyanya retoris. Beliau mencontohkan pengalamannya mengikuti berbagai kompetisi, mulai dari MC, menyanyi, hingga komposisi musik, sebagai cara untuk mengasah kemampuan dan memperkuat personal brand-nya. Lebih lanjut, pak Agung menekankan pentingnya memanfaatkan teknologi untuk berdakwah dan membangun personal branding.
Beliau memberikan langkah-langkah praktis, yaitu: pertama, kenali diri kita; kedua, persiapkan diri kita; dan ketiga, rumuskan bagaimana kita akan melangkah dan mengemas personal branding kita. “Jadi, teman-teman jangan takut akan persaingan ke depannya, tetap semangat, tetap optimis, dan tentunya tetap berdoa kepada Allah Subhanahu wa ta’ala untuk meminta jalan yang mana nih yang terbaik menurut versi Allah,” pesannya.
Sebagai langkah konkret, pak Agung mendorong mahasiswa untuk mulai membuat channel di platform digital. “Saya berharap begini, mulai dari sekarang teman-teman sudah mulai bikin semacam channel dan itu kan tidak bayar. Bikin channel dicoba dalam satu bulan, katakanlah seminggu dua kali tiga kali, gitu. Kelihatan nanti bagaimanakah penetrasi, siapa yang nonton, itu kelihatan semuanya, dari situ akan kelihatan,” jelasnya.
Dengan langkah ini, mahasiswa diharapkan dapat mulai membangun jejak digital dan memperluas jangkauan dakwahnya. Kegiatan bimbingan karir ini diharapkan dapat memberikan bekal berharga bagi mahasiswa IIQ Jakarta dalam menghadapi tantangan dunia kerja dan berkontribusi positif bagi masyarakat. Selain itu, penandatanganan MoU dengan LPMQ diharapkan dapat mempererat kerjasama antar lembaga dalam pengembangan ilmu Al-Quran.
Secara lebih rinci, LPMQ dan IIQ sepakat untuk mengadakan Naskah Kesepahaman dalam bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat serta pengembangan sumber daya manusia. (FP)